Minggu, 02 Desember 2012

SISTEM INFORMASI KEUANGAN


PENDAHULUAN
Sistem Informasi Keuangan yang dimekanisasi telah dipergunakan seabad lebih lamanya. Mesin punched-card  banyak dipakai perusahaan besar karena meruakan satu-satunya alternatif untuk melakukan fungsi keuangan.

Kita mengetahui bahwa fungsi keuangan berhubungan dengan arus uang yang keluar masuk perusahaan. Semua manajer dalam perusahaan memiliki tanggung jawab keuangan. Para manajer di berbagai area dalam lingkungan perusahaan juga berkepentingan dengan soal keuangan dalam mengambil keputusan atau menetapkan kebijakan perusahaan. Sistem Informasi Keunagan dapat memenuhi kebutuhan manajer maupun elemen-elemen lingkungan perusahaan atas informasi keungan perusahaan.

Model Sistem Informasi Keuangan

Kita menggunakan istilah informasi keuangan untuk menjelaskan subsistem CBIS yang memeberikan informasi kepad orang atau kelompuk baik di dalam maupun di luar perusahaan menegenai masalah keunagan perusahaan. Informasi disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, hasil dari simulasi matematika, komunikasi elektronik dan saran dari sistem pakar.
Model sistem Informasi keuangan dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :

 
Gambar1. Model Sistem Informasi Keuangan

Seperti  sistem informasi  fungsional lainnya, sistem informasi keuangan berisi subsistem input dan output. Dua dari subsistem input, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan suatu subsistem yang dikhususkan untuk menumpulkan intelijen juga terdapat pada sistem fungsional lainnya. subsistem ketiga, audit internal yang terdiri dari auditor yang menganalisis sistem konseptuala perusahaan ntuk memastikan bahwa data-data keuangan diproses secara tepat.

Tiga susbsistem output memepengaruhi arus uang perusahaan. Susbsistem peramalan (forecasting) memeproyeksikan kegiatan jangka panjang perusahaan dalam lingkungan ekonomi. Susbsistem manajemen dana menegelolan arus uang, menjaganya agar tetap seimbang dan positif. Subsistem pengendalian memungkinkan manajer untuk menggunakan secara efektif semua jenis sumber daya yang tersedia. Seperti sistem informasi fungsional lainnya, subsistem output berisi berbagai jenis perangkat lunak yang mengubah isi database menjadi informasi.

Subsistem Audit Internal

Perusahaan besar maupun kecil bergantung pada auditor eksternal untuk mengaudit catatan akuntansinya untuk menguji kebenarannya. Kegiatan audit akan menghasilkan laporan audit yang kemudian dilaporkan bersamaan dengan laporan tahunan kepada pemegang saham. Seorang auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus objective, independent dan professional.

Jenis-jenis Kegiatan Audit

1.      Audit Keuangan (Financial Auditing). Audit keuangan dimaksudkan untuk menguji akurasi catatan perusahaan dan merupakan jenis kegiatan yang dilakukan yang dilakukan oleh auditor eksternal.
2.      Audit Operasional (Operational Auditing). Audit operasional dilakukan bukan untuk menguji akurasi catatan tetapi untuk memeriksa efektifitas prosedur. Ini merupakan jnis pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem selama tahap analisis dari siklus hidup sistem. Pada saat auditor internal melakukan audit operasional, mereka mencari tiga kemampuan dasar sistem :
-          Pengendalian yang memadai
-          Efisiensi
-          Ketaatan pada kebijakan perusahaan
3.      Audit Kesesuaian. Audit kesesuaian sama seperti audit operasional kecuali bahwa audit kesesuaian berlanjut terus. Misalnya, auditor internal mungkin memeili sejumlah pegawai secara acak dan menyerahkan langsung cek gaji merka daripada menggunakan pos perusahaan.

Subsistem Intelijen Keuangan

Karena fungsi keuangan mengendalikan arus uang yang melalui perusahaan, informasi diperlukan untuk mempercepat arus. Subsistem itelijen keunagan berusaha mngidentifikasikan sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik bagi kelebihan dana. Untuk mencapai tujuan ini, subsistem informasi keuangan mengumpulkan data dan informasi dari pemegang saham dan masyarakat keuangan.

Subsistem Peramalan

Peramalan(forecasting) merupakan slaah satu kegiatan matematis tertua dalam bisnis. Peramalan ini telah dilakukan bertahun-tahun sebelum komputer dengan menggunakan kalkulator meja. Komputer memungkinkan peramal mebuat perhitungan secara lebih capat dan mudah. Dalam mementukan kontribusi yang dapat dilakukan peramalan pada perusahaan, kita harus mengingat 3 fakta dasar dalam pikiran :
-          Semua peramlan merupakan priyksi dari masa lalu
-          Semua peramalan terdiri dari keputusan semistruktur
-          Tidak ada teknik peramalan yang sempurna

Peramalan Jangka Pendek dan Panjang
Peramalan jangka pendek dilakuakn oleh area fungsional. Semua area funsionla menggunakan ramalan penjualan sebagai dasar untuk menentukan sumber daya yang dibutuhkannya untuk mendukung tingkat kegiatan yang diproyeksikan.
Peramalan jangka panjang biasnaya dilakukan oleh suatu area selain pemasaran oleh fungsi finansial atau suatu kelompok khusus yang hanya mempunyai tanggung jawab perencanaan.

Metode Peramalan
Metode Nonkuantitatif, metode ini  tidak melibatkan perhitumgam data tetapi didasarkan pada penaksiran. Beberapa perusahaan telah membuat sistem formal yang memasukan metode nonkuantitatif. Tiga sistem formal seperti itu adalah konsensus panel, metode delphi dan sistem rapat elektronik.
Teknik konsensus, panel terdiri dari sekelompok pakar yang secara terbuka mendiskusikan faktor-faktor berhubungan dengan masa depan dan mencapai proyeksi tunggal berdasarkan kombinasi input.

Metode Delphi, melibatkan sekelompok pakar yang tidak bertemu secara langsung tetapi sebaliknya menyerahkan jawaban atas sejumlah kuesioner yang disiapkan oleh seorang koordinator.

Metode Kuantitatif
Banyak teknik peramalan telah dikembangkan selama bertahun-tahun. Yang banyak digunakan adalah analisis regresi. Analisis regresi melibatkan pembuatan suatu hubungan antara kegiatan yang akan diramal, disebut variable terikat (dependent variable) sedangakan variabel bebas adalah variabel yang berhubungan dengan kegiatan lain di luar kegiatan yang diramal perusahaan.

Subsistem Manajemen Dana

Arus uang dari lingkungan yang melalui perusahaan dan kembali ke lingkungan adalah penting karena unag digunakan utuk memperoleh sumber daya fisik lain. Arus ini dapat dikelola untuk mencapai dua tujuan, (1) untuk memastikan bahwa arus masuk dari pendapatan lebih besar dari arus keluarnya biaya, dan (2) untuk memastikan bahwa keadaan ini akan tetap stabil sepanjang tahun.

Subsistem Pengendalian atau Pengontrolan

Manajer memiliki tujuan operasional yang harus dicapai, seperti memproduksi atau menjual sejumlah atau senilai barang tertentu. Manajer diberikan suaatu anggaran operasi yaitu sejumah uang yang tersedia untuk digunakan dalam memenuhi tujuan operasional. Anggaran tersebut biasanya meliputi operasi untuk satu tahun fiskal, atau tahun finansial.

Proses Penganggaran

Ada tiga pendekatan umum yang dapat diambil perusahaan dalam menentukan anggarannya dari atas ke bawah (top-down), dari bawah ke atas ( bottom up ), dan metode partisipasi.

Pendekatan dari Atas ke Bawah. Jika pendekatan dari atas ke bawah diambil, eksekutif perusahaan menentukan jumlah anggaran dan kemudian menekankan jumlah tersebut pada tingkat-tingkat yang lebih bawah.
Pendekatan dari Bawah ke Atas. Jika pendekatan dari bawah ke atas diambil proses anggaran dimulai pada tingkat organisasi terendah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahawa orang di tingkat yang lebih rendah lebih dekat pada tindakan dan paling baik menentukan kebutuhan sumber dayanya.
Pendekatan Partisipasi, karena kelemahan pendekatan top-down dan bottom up, maka praktek umum yang biasa dilakukan adalah penyusunan anggaran secara partisipasi. Artinya, orang yang menerima dana harus berpatisipasi dalam menentukan tingkat dana. Ini merupakan pendekatan menerima dan memberi, dengan manajer pada berbagai tingkatan berunding untuk mencapai anggaran yang memuaskan semua pihak.

 Gambar 2. Alur Proses Anggaran
Gambar 2 menggambarkan langkah-langkah pross penyusunan anggaran secara partisipasi. contoh ini mengasumsikan bahwa perusahaan menggukan model matematika secra maksimum.
  1. Titik awalnya adalah rmaalan penjualan, disiapkan oleh pemasaran. Model Peramalan mendasarkan proyeksinya pada inpt dari para manajer pemasaran tingkat yang lebih rendah, dikombinasikan dengan penyesuaian oleh eksekutif pemasaran.
  2. Manajemen Puncak memeriksa ramalan itu dan membuaut penyesuaian berdasarkan evaluasi sbyektif mereka ditambah sejumlah input lain.
  3. Data ramalan yang disetujui kemudian dimasukkan dalam model perencanaan sumber daya (resource planning model) yang mengkonversikan tujuan penjualan ke dalam kebutuhan sumber daya bagi setiap area fungsional.
  4. Proyeksi dari model perencanaan sumber daya kemudian dievaluasi oleh manajer dalam setiap area fungsional. Para manajer ini menggunakan pengetahuan mereka tentang bisnis untuk menyesuaikan jumlah yang menurut mereka cocok. Setiap manajer bekerja sama dengan atasanya untuk sampai pada anggaran yang dapat diterima. tanda panah dua arah yang menghubungkan hal ini dan langkah selanjutnya menggambarkan bahwa saran bergerak naik turun di antara berbagai tingkat manajemen sampai anggaran dirampungkan.
  5. Manajemen puncak mengkombinasikan anggaran fungsional yang disetujui untuk mendapatkan anggaran operasional bagi perusahaan.
Proses penganggaran ini dilakukan sekali tiap tahun kalender, tepat sebelum awal tahun fiskal.










Referensi :
McLeod, Raymond Jr. Sistem Informasi Manajemen Jilid 2. PT Prenhallindo : Jakarta 




 
                                                                                                                       




















Jumat, 30 November 2012

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (Decision Support System)


Pendahuluan

Decision Support System (DSS) menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemapuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi-terstrukrur. Informasi dihasilkan slaam bentuk laporan periodik dan khusus dan output dari model matematika dan sistem pakar. Komunikasi digunakan saat berbagai kelompok manajer telibat dalam pemecahan masalah.
Penambahan terbaru pada konsep DSS adalah sistem pendukung keputusan kelompok (group decision support system) atau GDDS. GDDS berusaha memeperbaiki komunikasi diantara para anggota kelompok dengan meneyediakan lingkungan yang mendukung dalam proses pengambialan keputusan. Dukunagan dalam pengambilan keputusan dilakukan dengan meneydiakan perangkat lunak GDDS yang sering disebut dengan groupware.

Pengambilan Keputusan

Keputusan-keputusan dibuat utuk memecahkan masalah. Dalam usaha memecahkan masalah, banyak keputusan yang mungkin diambil. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan maslaah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau memanfaatkan kesempatan.

Jenis-jenis Keputusan Menurut Simon

Menurut Herbert A.Simon, ahli manajemen pemenang Nobel dari Carneige Mellon University, jenis keputusan terbagi atas dua jenis antara lain :

  1. Keputusan  terpogram, bersifat berulang dan rutin sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya atau dengan kata lain tidak memerlukan keputusan yang de novo (sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.
  2. Keputusan tak terpogram, bersifat baru,tidak konsekuen sehingga tidak ada metode yang pasti untuk menagani masalah ini, memerlukan perlakuan yang khusus dalam menanganinya.
  3. Tahap-tahap Pengambila Keputusan Menurut Simon
  4. Kegiatan Intelijen, mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
  5. Kegiatan Merancang. Menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin terjadi.
  6. Kegiatan Memilih, memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
  7.  Kegiatan Meneaah, menilai pilihan-pilihan yang lalu.

Konsep, Pengertian Dasar dan Tujuan DSS

Konsep DSS

Konsep DSS dimulai pada akhir tahun 1960-an dengan timesharing komputer. Untuk pertama kalinya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis informasi.
 Gambar 1. Matriks Gorry dan Scott Morton

Gambar 1 diatas didasarkan pada konsep Simon mengenai keputusan tepogram dan tak terpogram serta tingkat-tingkat manajemen Robert N.Anthony. garis terputus-putus horisontal yang melalui tengah matriks sangat penting. Garis itu memisahkan masalah yang telah berhasil dipecahakan pada saat itu dengan bantuan komputer (bagian atas) dari masalah yang belum terkena pengolahan komputer.

Menurut Simon,  konsep mengenai keputusan berdasarkan struktur masalah terbagi atas :

1.      Masalah Terstruktur, Merupakan masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap pertama Simon, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan. Jadi, dapat dibuat menjadi algoritma atau aturan keputusan yang memungkinkan masalah diidentifikasi dan dimengerti, berbagai solusi alternatif diidentifikasikan  dan dievaluasi dan suatu solusi dipilih.

2.      Masalah Tak Terstruktur,Merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada tiga tahap Simon diatas.

3.      Masalah Semi-Terstruktur, Merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap Simon.

Pengertian DSS : suatu sistem yang memeberikan kontribusi terhadap para manajer untuk memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan.

Tujuan DSS :
Menurut Peter G.W. Keen dan Scott Morton, ada tiga tujuan yang harus dicapai DSS, antara lain:
1.      Membantu manajer membut keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
2.      Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3.      Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.

Model DSS

Gambar 2. MODEL DSS

Seperti gambar 2 diatas, data dan informasi dimasukkan kedalam database dari lingkungan perusahaan. Database juga berisi data yang disediakan SIA. Isi Database digunakan oleh tiga subsistem perangkat lunak :

1.  Perangkat Lunak Penulisan Laporan, menghasilkan laporan periodik maupun khusus. Laporan periodik disiapkan sesuai jadwal dan biasanya dihasilkan oleh perangkat lunak yang dikodekan dalam suatu bahasa prosedural seperti COBOL. Laporan khusus disiapkan sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang tak terduga dan berbentuk database query oleh pemakai yang menggunakan query language dari DBMS atau bahasa pemrograman generasi keempat.
2.  Model Matematika, menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan. Dapat ditulis dalam bahasa pemrograman apaun.
3.  Perangkat Lunak GDSS, memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerja sama sebagai satu kelompok, mencapai solusi. Mungkin pemecah masalah itu mewakili satu komite atau tim proyek.

Konsep DSS
Sistem Pendukung Keputusan Berkelompok (Group Decision Support System) merupakan “Suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas atau tujuan bersama yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama”

Gambar 3. Ukuran Kelompok dan Lokasi Menentukan Pengaturan Lingkungan GDSS

Gambar 3 diatas menunjukan empat kemungkinan pengaturan GDSS yang didasarkan pada ukuran kelompok dan lokasi para anggotanya. Pada tiap keadaan para anggota bertemu pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan. Jika anggota bertemu pada waktu yang sama disebut Synchronus Exchange. Contohnya adalah  rapat komite. Jika para anggota bertemu pada waktu yang berlainan disebut Asynchronus Exchange. Contohnya adalah komunikasi melalu e-mail.
1.      Ruang Keputusan, merupakan pengaturan untuk rapat kelompok kecil secara tatap muka.
2.    Jaringan Keputusan Setempat, jika kelompok kecil tidak mungkin bertemu secara tatap muka, para anggota dapat berinteraksi melalui jaringan setempat atau LAN.
3.  Pertemuan Legislatif, jika kelompok terlalu besar untuk ruang keputusan, pertemuan legislatif diperlukan. Ukuran besar menimbulkan kendala-kendala tertentu pada komunikasi.
4.    Konfrensi bermedia Komputer, beberapa aplikasi OA memungkinkan komunikasi antar kelompok-kelompok besar dengan anggota yang tersebar secara geografis, aplikasi ini dikenal dengan Teleconference.

Peran DSS dalam Pemecahan Masalah
Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) mempunyai peran yang cukup penting dalam menyelesaikan suatu masalah yang dialami perusahaan. DSS dapat memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS membagi masalah menjadi beberapa struktur untuk membantu manajer mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan keputusan yang tepat.







Referensi :
McLeod, Raymond Jr. Sistem Informasi Manajemen Jilid 2. PT Prenhallindo : Jakarta 

Kamis, 29 November 2012

DASAR-DASAR PEMROSESAN KOMPUTER

ARSITEKTUR KOMPUTER

Komponen Hardware ( Perangkat Keras)
Gambar Konfigurasi Komputer

Komponen Pokok Hardware Komputer Terdiri Dari:
1.      Alat Input (Input Device)
2.      Alat Proses (Process Device)
3.      Alat Penyimpanan (Storage Device)
4.      Alat Output (Output Device)
5.      Alat Komunikasi

a.         Alat Input
Alat input (Input Device) merupakan perangkat keras yang digunakan untuk memasukan data pada komputer. Alat input dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu alat input langsung dan tidak langsung.
Contoh alat input langsung antara lain :
-          Point of sale
-          Teleprinter terminal
-          Financial transaction
-          Mouse
-          Keyboard
-          Scanner
Contoh alat input tidak langsung antara lain :
-          Punch card
-          Pita magnetic
-          Disk magnetic

b.        Alat Pemroses
Process Device terdiri dari CPU (Central Processing Unit) , ALU (Arithmetic Logic Unit) dan CU (Central Unit).
CPU merupakan tempat pemrosesan instruksi-instruksi program. Didalam CPU terdapat 2 unit yang mempunyai tugasnya masing-masing yaitu ALU dan CU.
Tugas Arithmetic Logic Unit antara lain :
-            Melakukan semua perhitungan aritmatika yang terjadi sesuai instruksi program
-            Melakukan pengabilan keputusan dari operasi logika sesuai dengan instruksi program
Tugas Control Unit antara lain :
-            Mengatur dan mengendalikan alat I/O
-            Mengambil instruksi dari main memory
-            Mengambil data dari main memory jika dipelukan oleh proses
-            Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan arithmatika/perbandingan logika serta mengawasi kerja ALU
-            Menyimpan hasil proses ke main memory

c.    Alat Penyimpanan
Alat penyimpanan terbagi atas :
a.       Main Memory, dipergunakan untuk menyimpan instruksi dan data yang akan diproses dan dari hasil pengolahan.
b.      Register, dipergunakan untuk menyimapn instruksi ddan data yang sedang diproses
c.       External Memory, dipergunakan untuk menyimpan program dan data secara permanen (simpanan luar)
 Main memory terdiri dari RAM (Random Access Memory) dan ROM (Read Only Memory). RAM merupakan memory yang dapat diisi dan diambil isinya oleh programmer.
Struktur RAM :
       1.    Input Storage
       2.      Programe Storage
       3.      Working Storage
       4.      Output Storage
ROM merupakan memory yang hanya dapat dibaca saja.

SOFTWARE (Perangkat Lunak)

Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang
memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.

 Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.

Klasifikasi aplikasi
Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:
1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise)
2. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan
3. Perangkat lunak informasi kerja
4. Perangkat lunak media dan hiburan
5. Perangkat lunak pendidikan
6. Perangkat lunak pengembangan media
7. Perangkat lunak rekayasa produk
Pada pengertian umumnya, aplikasi adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya

Perangkat lunak perusahaan
  • Perangkat lunak akuntansi
  • Bagian pendukung (back office)
  • Perangkat lunak bisnis
  • Manajemen sumber daya manusia
Perangkat lunak infrastruktur perusahaan
  • Perangkat lunak alur kerja bisnis
  • Sistem manajemen basis data
  • Manajemen aset digital
  • Manajemen dokumen
Perangkat lunak informasi kerja
  • Manajemen waktu dan sumber daya
  • Manajemen data
  • Dokumentasi
  • Perangkat lunak analitik
  • Perangkat lunak kolaborasi
Perangkat lunak media dan hiburan
  • Media digital
  • Perangkat lunak hiburan
Perangkat lunak pendidikan
  • Manajemen ruang kelas
  • Manajemen survei
  • Manajemen pelatihan
  • Perangkat lunak kesiapan penjualan
Perangkat lunak pengembangan media
  • Perangkat lunak seni grafis
  • Penyuntingan media
Perangkat lunak rekayasa produk
-Rekayasa perangkat keras



Sumber :
McLeod, Raymond Jr. Sistem Informasi Manajemen Jilid 1. PT Prenhallindo : Jakarta