Planet Mars
Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa perang Romawi. Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan. Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana. Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra dari Zeus dan Hera. Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
SATELIT PADA PLANET MARS
1. PHOBOS
Phobos semakin mendekati Mars sejarak 1,8 m tiap 100 tahun. Diperkirakan dalam waktu 50 juta tahun lagi, Phobos akan mengakhiri hidupnya dengan menabrak Mars. Gravitasi planet merah akan merenggut dan mencabiknya. Selanjutnya, akan terbentuk cincin yang mengelilingi Mars dari potongan Phobos.
Ada kawah besar di Phobos, selebar 10 km dan dinamakan "Stickney". Di kawah ini terisi debu, bahkan batu-batu besar terlihat menggelinding di permukaannya.
Seperti halnya Deimos, Phobos memiliki lapisan tebal regolith atau debu dan batuan dengan ketebalan 100 m. Regolith itu diduga berasal dari batuan ruang angkasa yang ditarik oleh gravitasi Phobos, lalu hancur berkeping dan sebagian besar berwujud serbuk.
Perbedaan temperatur di Phobos sangat mencolok. Di bagian yang terkena cahaya matahari memiliki temperatur seperti suhu di daerah subtropik saat musim dingin di Bumi, sedangkan bagian yang gelap bertemperatur -112° Celcius.
Deimos adalah satelit alami yang lebih kecil dari Phobos. Deimos mengorbit Mars bersama- sama dengan Phobos. Kecepatan rotasi Deimos jauh lebih lambat daripada kecepatan rotasi Phobos. Deimos ditemukan oleh Asaph Hall pada tanggal 12 Agustus 1877 sekitar jam 07:48 UTC
Ciri-ciri orbit Demos
Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra dari Zeus dan Hera. Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
Atmosfer Planet Mars
Tekanan permukaan 0,6–1,0 kPA
Komposisi
95,72% = Karbon dioksida
2.7% = Nitrogen
Tekanan permukaan 0,6–1,0 kPA
Komposisi
95,72% = Karbon dioksida
2.7% = Nitrogen
1.6% = Argon
0.2% = Oksigen
0.07% = Karbon Monoksida
0.03% = Uap air
0.01% = Nitrogen monoksida
2.5 ppm = Neon
300 ppb = Krypton
130 ppb = Formaldehida
80 ppb = Xenon 30 ppb Ozon
10 ppb = Metana
80 ppb = Xenon 30 ppb Ozon
10 ppb = Metana
Ciri-ciri fisik
Jari-jari khatulistiwa 3.396,2 ± 0,1 km ; 0,533 x Bumi
Jari-jari kutub 3.376,2 ± 0,1 km ; 0,531 x Bumi
Kepepatan 0,005 89 ± 0,00015
Luas permukaan 144.798.500 km² ; 0,284 x Bumi
Volume 1,6318×1011 km³ ; 0,151 x Bumi
Massa 6,4185×1023 kg ; 0,107 x Bumi
Kepadatan rata-rata 3,934 g/cm³
Gravitasi permukaan di khatulistiwa 3,69 m/s² 0,376 g
Kecepatan lepas 5,027 km/s
Hari sideris 1,025 957 hari 24,622 96 jam
Kecepatan rotasi 868,22 km/jam
Kemiringan sumbu 25,19°
Asensio rekta bagi kutub utara 21 j 10 m 44 d 317,681 43°
Deklinasi 52,886 50°
Albedo 0,15
Albedo 0,15
Suhu permukaan Kelvin Celsius min rata-rata maks 186 K 227 K 268 K (87 °C −46 °C −5 °C)
Magnitudo tampak +1,8 hingga −2,91
Magnitudo tampak +1,8 hingga −2,91
Ukuran sudut 3,5—25,1"
1. PHOBOS
Phobos semakin mendekati Mars sejarak 1,8 m tiap 100 tahun. Diperkirakan dalam waktu 50 juta tahun lagi, Phobos akan mengakhiri hidupnya dengan menabrak Mars. Gravitasi planet merah akan merenggut dan mencabiknya. Selanjutnya, akan terbentuk cincin yang mengelilingi Mars dari potongan Phobos.
Ada kawah besar di Phobos, selebar 10 km dan dinamakan "Stickney". Di kawah ini terisi debu, bahkan batu-batu besar terlihat menggelinding di permukaannya.
Seperti halnya Deimos, Phobos memiliki lapisan tebal regolith atau debu dan batuan dengan ketebalan 100 m. Regolith itu diduga berasal dari batuan ruang angkasa yang ditarik oleh gravitasi Phobos, lalu hancur berkeping dan sebagian besar berwujud serbuk.
Perbedaan temperatur di Phobos sangat mencolok. Di bagian yang terkena cahaya matahari memiliki temperatur seperti suhu di daerah subtropik saat musim dingin di Bumi, sedangkan bagian yang gelap bertemperatur -112° Celcius.
2. DEIMOS
Deimos adalah satelit alami yang lebih kecil dari Phobos. Deimos mengorbit Mars bersama- sama dengan Phobos. Kecepatan rotasi Deimos jauh lebih lambat daripada kecepatan rotasi Phobos. Deimos ditemukan oleh Asaph Hall pada tanggal 12 Agustus 1877 sekitar jam 07:48 UTC
Ciri-ciri orbit Demos
Sumbu semi-mayor 23 460 km
Eksentrisitas 0.000 2
Periode orbit 1,262 44 hari
Kecepatan orbit rata-rata 1,35 km/s
Inklinasi 0,93° (ke khatulistiwa Mars) 1,793°
(ke Bidang Laplace lokal) 27,58° (Ke ekliptika)
Dimensi 15 × 12.2 × 10.4 km
Jari-jari rata-rata 6,2 km
Massa 1,48×1015 kg
Kepadatan rata-rata 1,471 g/cm³
Gravitasi permukaan di khatulistiwa 0,003 9 m/s² (3,9 mm/s²) 0,000 40 g (400 µg)
Kecepatan lepas 5,6 m/s (20 km/h)
Periode rotasi Sinkronis
Albedo 0,068
Suhu 233 K
Magnitudo tampak 12,4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar