Menyimak merupakan kemampuan yang sangat penting untuk mengungkap dan memahami dunia disekitarmu. Kemampuan ini sangat berbeda dengan
mendengar.
“The true art of memory is
the art of attention” – Samuel Johnson -
Menjadi Pendengar dan Penyimak yang Baik
Mendengar tidak sama dengan
menyimak. Mendengar mengacu pada mengindera pesan yang diucapkan dari
sumbernya, sedangkan menyimak merupakan proses komunikasi yang sangat kompleks.
Proses menyimak akan disebut berhasil jika pesan yang dimaksud oleh pembicara sampai
pada penyimak. Di sekolah, di tempat kerja, dan dirumah, proses menyimak yang
jelek menyebabkan putusnya komunikasi dan menyebabkan terjadinya berbagai
masalah (misinterpretasi).
Setelah Anda kuliah, seberapa
banyak informasi yang diperoleh dari kuliah tersebut. Semakin banyak informasi
yang diperoleh, maka kemampuan menyimak Anda akan semakin baik. Tapi jangan
khawatir jika kemampuan menyimak Anda masih kurang baik, Anda dapat mempelajari
kemampuan ini di sini karena pada prinsipnya menyimak merupakan kemampuan yang
dapat dipelajari.
Tingkatan Menyimak
Menyimak terdiri dari empat
tingkat, yaitu: mengindera, menginterpretasi, mengevaluasi, dan bereaksi.
Tingkatan ini berupa penyampaian pesan dari pembicara ke pendengar dan kembali
lagi ke pembicara.
a. Pada tahap mengindera (biasanya disebut
mendengar), telinga menerima gelombang suara dan menyampaikannya ke otak.
Contohnya, Anda duduk di kelas dan mendengar dosen berkata,” Waktu ujian adalah
minggu depan, selasa jam 5 sore”.
b. Pada tahap interpretasi, pendengar
berusaha memahami maksud pesan yang diterima. Proses ini termasuk memahami pada
yang baru saja dikatakan oleh dosen dan menghubungkannya dengan apa yang telah Anda
ketahui. Anda menghubungkan perkataan dosen tadi dengan pengetahuanmu mengenai
ujian, apa yang harus Anda siapkan, dan apa yang harus Anda lakukan pada hari
selasa jam 5 sore.
c. Pada tahap evaluasi, Anda memutuskan
bagaimana perasaan Anda terhadap pesan tadi, apakah, misalnya, Anda setuju
dengan apa yang dikatakan dosen tadi, atau tidak. Yang termasuk ke dalam proses
ini adalah evaluasi mengenai kesesuaian pesan dengan kebutuhan dan harga diri.
Jika pesan itu bertentangan dengan harga diri Anda atau tidak memenuhi
kebutuhan Anda, Anda dapat menolaknya, atau berhenti mendengarkan. Pada contoh
diatas, jika Anda ingin mengikuti ujian tetapi ada pekerjaan lain pada hari
selasa jam 5 sore, Anda akan tidak setuju dengan apa yang dikatakan dosen. Apa
yang terjadi pada tahap ini akan mengganggu proses mendengar.
d. Pada tahap akhir menyimak, terjadi reaksi
terhadap pesan dalam bentuk umpan balik secara langsung. Di ruang kelas, umpan
balik secara langsung dapat terjadi dalam bentuk pertanyaan dan komentar. Pada
kasus diatas, reaksi Anda bisa saja bertanya pada dosen apakah jadwal ujiannya
bisa diubah atau tidak.
Menurut Psikolog Beatrice
Harris, orang dapat dilatih untuk mendengarkan isi dan nada. Tetapi proses
belajar membutuhkan ketekunan dan motivasi. Untuk meningkatkan kemampuan
menyimak membutuhkan dua hal, yaitu mengendalikan tantangan dalam menyimak dan
menjadi pendengar aktif.
- Mengendalikan Tantangan dalam Menyimak
Halangan
komunikasi dapat mengganggu proses menyimak pada tiap tingkatan. Pada faktanya,
hasil studi menunjukkan bahwa segera setelah mendengar, mahasiswa biasanya
hanya dapat menyebutkan kembali setengah dari apa yang telah didengarnya. Hal
ini terjadi karena adanya tantangan dalam menyimak, misalnya terpecahnya
perhatian dan adanya gangguan, kecenderungan untuk tidak mengindahkan pesan,
penilaian yang terburu-buru, dan hanya mendengarkan sebagian dan ketidakmampuan
untuk belajar. Untuk membantu
menciptakan lingkungan menyimak yang positif pada pikiran maupun lingkungan,
maka kita harus mengalahkan tantangan tersebut.
1.
Perhatian yang terbagi - bagi dan gangguan
Bayangkan Anda sedang menghadiri
pesta akhir tahun dan di sana Anda berdiskusi apa yang akan dilakukan di tahun
baru dengan teman-temanmu. Lagi asyik ngobrol, tiba-tiba Anda mendengar orang
yang menyebutkan namamu di ruang sebelah. Walaupun saat ini perhatian Anda lagi
sepenuhnya terfokus pada diskusi yang sedang dilakukan, tapi ketika namamu
disebut, Anda akan mencoba mencari tahu apa yang sedang dikatakan orang
tersebut tentang Anda di ruang sebelah. Pada saat ini, perhatian Anda pada
diskusi akan terpecah karena Anda berusaha untuk mendengarkan perkataan orang
lain di ruang sebelah.
Situasi seperti ini biasa
terjadi di kampus, diruang kerja atau dimana pun. Walaupun Anda dapat mendengar
lebih dari satu pesan pada waktu yang bersamaan, Anda tidak dapat mendengar
atau memahami secara lengkap keduanya. Belajar memokuskan perhatian merupakan salah satu tantangan dalam proses
menyimak.
Gangguan internal dan eksternal
biasanya dapat memecahkan perhatian. Hal yang termasuk gangguan internal adalah
rasa lapar, sakit kepala, dan rasa cemas. Sedangkan hal yang termasuk gangguan
eksternal adalah suara (bisikan, suara sirine polisi, dengungan AC) dan suasana
yang sangat panas atau dingin.
Agar Anda dapat memfokuskan
perhatian, maka Anda harus dapat mengurangi gangguan tersebut Salah satu caranya adalah duduk di tempat Anda
bisa melihat dan mendengar dosen dengan jelas. Dengan demikian Anda akan punya
keinginan untuk memperhatikan apa yang dikatakan dosen karena dia dapat melihat
Anda dengan jelas sehingga dia lebih memantaumu untuk dapat memperhatikan apa
yang dia katakan. Untuk menghindari aktivitas gangguan, Anda bisa menghindari
duduk dengan orang yang kemungkinan akan mengajak ngobrol, atau membuat
keributan.
Pastikan Anda rileks dan sebisa
mungkin tetap siaga. Berusaha untuk berkonsentrasi pada situasi yang sedang Anda
hadapi, dan jangan mencemaskan masalah pribadi atau masalah lainnya yang tidak
berhubungan. Coba untuk menghindari rasa lapar atau haus (makanya sebelum
belajar, makan dan minum dulu yang cukup). Berpakaian yang membuat Anda merasa
nyaman. Bawa sweater atau jaket jika dirasakan kelas akan bersuhu dingin.
2.
Tidak mengindahkan pesan
Daripada memperhatikan semua
yang dikatakan dosen, biasanya kebanyakan mahasiswa terjebak pada fokus hanya pada
hal tertentu saja dan mengabaikan pesan lainnya. Jika Anda merasa bahwa mata
kuliah yang dipelajari sangat sulit dan susah dimengerti, Anda mungkin akan
berhenti mendengarkan.
Membentuk lingkungan positif
untuk menyimak merupakan sikap tanggungjawab untuk mendengarkan dan
memperhatikan. Walaupun dosen bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan Anda,
tapi dia tidak dapat memaksamu memperhatikannya. Andalah yang bertanggung jawab
untuk menerima informasi yang disampaikan.
Motivasi yang paling penting
adalah mempercayai bahwa apa yang dosen katakan merupakan hal yang sangat
berharga. Contohnya, beberapa mahasiswa mungkin beranggapan bahwa segala
sesuatu yang tidak tercantum dalam teks book tidak penting. Akan tetapi,
biasanya, saat kelas berlangsung, dosen selalu menambahkan hal yang tidak
tercantum dalam teks book dan kadang mengujikannya. Jika Anda berusaha untuk
menyerap semua informasi yang disampaikannya, maka Anda dapat mencatatnya dan
membacanya kembali serta berpikir kritis mengenai apa yang paling penting.
3.
Penilaian yang terburu-buru
Sebagian orang cenderung untuk
berhenti memperhatikan selama tahap evaluasi ketika mereka mendengarkan sesuatu
yang tidak mereka sukai. Jika Anda terburu-buru menilai apa yang Anda dengar,
fokus Anda beralih pada reaksi personal daripada pada isi yang disampaikan.
Mahasiswa yang tidak setuju dengan dosen biasanya menghabiskan sebagian besar
waktu berpikirnya untuk mencari pertanyaan atau komentar mengenai apa yang
dikatakan dosen pada saat itu saja dan mengabaikan informasi yang lainnya.
Penilaian juga dapat berupa
reaksi terhadap pembicara sendiri. Jika Anda tidak menyukai salah satu dosen,
mengenai pendapatnya atau latar belakang etnik, dan gender maka Anda tidak akan
menghargai apa yang dikatakannya sedikit pun.
Memahami bagaimana emosi dan
pendapat Anda mengenai suatu hal dapat mempengaruhi proses menyimak dapa
membantu Anda mengenali dan mengontrol penilaian yang negatif diatas.
Berhati-hati memberikan penilaian pada pembicara dapat menghindari terhambatnya
proses penyampaian pesan yang bertentangan dengan pendapat atau perasaan mu.
Pertimbangkan bahwa pendidikan merupakan proses pencarian fakta secara
terus-menerus, walaupun fakta yang didapatkan bertentangan dengan cara pandang
kita mengenai suatu hal.
4.
Kurang pendengaran dan ketidakmampuan untuk belajar
Teknik menyimak yang baik tidak
selalu dapat menyelesaikan setiap masalah dalam menyimak. Mahasiswa yang
memiliki kekurangan pendengaran biasanya mempunyai penjelasan fisik mengenai
kesulitannya dalam mendengar atau menyimak. Jika Anda mempunyai kurang
pendengaran, coba cari cara yang bisa membuat Anda dapat menyimak di kelas
dengan baik. Anda mungkin membutuhkan alat tertentu. Atau Anda dapat menemui
dosen diluar jam pelajaran untuk mengklarifikasi catatan yang Anda buat di
kelas.
- Menjadi Pendengar Aktif
Sepintas,
menyimak terlihat hanya sebatas aktivitas pasif; Anda duduk dikursi dan
kemudian mengengarkan orang lain berbicara. Akan tetapi, sebenarnya, menyimak
secara efektif merupakan suatu proses aktif menyangkut seting tujuan menyimak,
bertanya, memperhatikan isyarat verbal, dan mengetahui apa yang dapat membantu
dan mengacaukan proses menyimak.
- Menentukan Tujuan Menyimak
Menyimak
secara aktif hanya dapat terjadi jika Anda tahu kenapa Anda menyimak. Pada
situasi apapun, usahakan untuk selalu menentukan tujuan yang ingin didapatkan
dari menyimak tersebut, misalnya agar menjadi lebih memahami topik yang sedang
dipelajari, agar tetap terjaga selama kuliah berlangsung, atau agar bisa
menulis dengan lebih baik. Selalu mempunyai tujuan dalam menyimak akan dapat
memotivasi Anda untuk mencapat tujuan yang diinginkan.
- Bertanya
Bertanya
bukan merupakan pertanda bahwa seseorang itu bodoh. Kenyataannya, kemauan untuk
bertanya memperlihatkan keinginan untuk belajar dan merupakan tanda menyimak
aktif dan berpikir kritis.
Meskipun pertanyaan atau
komentar membuatmu menjadi penyimak aktif , Anda kemungkinan telah menghabiskan
banyak waktu untuk memikirkan pertanyaan yang ingin ditanyakan.Hal ini akan
menyebabkan Anda kehilangan pesan yang ingin disampaikan pembicara. Salah satu
cara untuk menghindari hal ini adalah segera menuliskan pertanyaan ketika
pertanyaan tersebut muncul dipiran dan segera kembali menyimak pada diskusi
yang sedang berlangsung. Ketika Anda telah menuliskan pertanyaan yang ingin
ditanyakan di kertas, Anda akan merasa rileks dan menyimak dengan baik.
- Memperhatikan Isyarat Verbal
Anda dapat
mengenali fakta-fakta penting, ide, dan dapat memprediksi pertanyaan yang akan
diujikan dengan memperhatikan pemilihan kata yang digunakan pembicara.
Pertanda kata-kata kunci konsep
|
Pertanda kata-kata pelengkap
|
Terdapat dua
alasan untuk hal ini...
Hal
utama pada proses ini meliputi....
Paling penting
adalah...
Hasilnya adalah....
|
Contohnya….
Khususnya….
Singkatnya….
Hal ini sama
dengan…
|
Pertanda kata-kata membedakan
|
Pertanda kata-kata menyimpulkan
|
Bertolak
belakang dengan hal tersebut...
Dilain
pihak...
Berkebalikan....
Akan
tetapi......
|
Akhirnya....
Kesimpulannya......
Hasilnya.....
|
- Mengetahui Apa yang Membantu dan Menghalangi Proses Menyimak
Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Ralph G. Nichols, peneliti dalam proses
menyimak, mengatakan bahwa menyimak yang efektif lebih bergantung pada tingkah
laku positif daripada pada kemampuan tertentu.
- Strategi Menyimak Menggunakan Tape Recorder
Penggunakan
tape recorder ini dapat membantu dalam proses menyimak. Jika Anda ingin
menggunakan tape recorder, maka:
- Penggunakan tape recorder hanya ketika diperbolehkan oleh dosen
- Berpartisipasi aktif dikelas
- Menggunakannya secara efektif ketika belajar
Referensi: Carol, Carter dkk. Keys
to College Studying : :Listening and Memory.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar