Jumat, 30 November 2012

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (Decision Support System)


Pendahuluan

Decision Support System (DSS) menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemapuan komunikasi dalam memecahkan masalah semi-terstrukrur. Informasi dihasilkan slaam bentuk laporan periodik dan khusus dan output dari model matematika dan sistem pakar. Komunikasi digunakan saat berbagai kelompok manajer telibat dalam pemecahan masalah.
Penambahan terbaru pada konsep DSS adalah sistem pendukung keputusan kelompok (group decision support system) atau GDDS. GDDS berusaha memeperbaiki komunikasi diantara para anggota kelompok dengan meneyediakan lingkungan yang mendukung dalam proses pengambialan keputusan. Dukunagan dalam pengambilan keputusan dilakukan dengan meneydiakan perangkat lunak GDDS yang sering disebut dengan groupware.

Pengambilan Keputusan

Keputusan-keputusan dibuat utuk memecahkan masalah. Dalam usaha memecahkan masalah, banyak keputusan yang mungkin diambil. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan maslaah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau memanfaatkan kesempatan.

Jenis-jenis Keputusan Menurut Simon

Menurut Herbert A.Simon, ahli manajemen pemenang Nobel dari Carneige Mellon University, jenis keputusan terbagi atas dua jenis antara lain :

  1. Keputusan  terpogram, bersifat berulang dan rutin sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya atau dengan kata lain tidak memerlukan keputusan yang de novo (sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.
  2. Keputusan tak terpogram, bersifat baru,tidak konsekuen sehingga tidak ada metode yang pasti untuk menagani masalah ini, memerlukan perlakuan yang khusus dalam menanganinya.
  3. Tahap-tahap Pengambila Keputusan Menurut Simon
  4. Kegiatan Intelijen, mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
  5. Kegiatan Merancang. Menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin terjadi.
  6. Kegiatan Memilih, memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
  7.  Kegiatan Meneaah, menilai pilihan-pilihan yang lalu.

Konsep, Pengertian Dasar dan Tujuan DSS

Konsep DSS

Konsep DSS dimulai pada akhir tahun 1960-an dengan timesharing komputer. Untuk pertama kalinya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis informasi.
 Gambar 1. Matriks Gorry dan Scott Morton

Gambar 1 diatas didasarkan pada konsep Simon mengenai keputusan tepogram dan tak terpogram serta tingkat-tingkat manajemen Robert N.Anthony. garis terputus-putus horisontal yang melalui tengah matriks sangat penting. Garis itu memisahkan masalah yang telah berhasil dipecahakan pada saat itu dengan bantuan komputer (bagian atas) dari masalah yang belum terkena pengolahan komputer.

Menurut Simon,  konsep mengenai keputusan berdasarkan struktur masalah terbagi atas :

1.      Masalah Terstruktur, Merupakan masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap pertama Simon, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan. Jadi, dapat dibuat menjadi algoritma atau aturan keputusan yang memungkinkan masalah diidentifikasi dan dimengerti, berbagai solusi alternatif diidentifikasikan  dan dievaluasi dan suatu solusi dipilih.

2.      Masalah Tak Terstruktur,Merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada tiga tahap Simon diatas.

3.      Masalah Semi-Terstruktur, Merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap Simon.

Pengertian DSS : suatu sistem yang memeberikan kontribusi terhadap para manajer untuk memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan.

Tujuan DSS :
Menurut Peter G.W. Keen dan Scott Morton, ada tiga tujuan yang harus dicapai DSS, antara lain:
1.      Membantu manajer membut keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
2.      Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3.      Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.

Model DSS

Gambar 2. MODEL DSS

Seperti gambar 2 diatas, data dan informasi dimasukkan kedalam database dari lingkungan perusahaan. Database juga berisi data yang disediakan SIA. Isi Database digunakan oleh tiga subsistem perangkat lunak :

1.  Perangkat Lunak Penulisan Laporan, menghasilkan laporan periodik maupun khusus. Laporan periodik disiapkan sesuai jadwal dan biasanya dihasilkan oleh perangkat lunak yang dikodekan dalam suatu bahasa prosedural seperti COBOL. Laporan khusus disiapkan sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang tak terduga dan berbentuk database query oleh pemakai yang menggunakan query language dari DBMS atau bahasa pemrograman generasi keempat.
2.  Model Matematika, menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan. Dapat ditulis dalam bahasa pemrograman apaun.
3.  Perangkat Lunak GDSS, memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerja sama sebagai satu kelompok, mencapai solusi. Mungkin pemecah masalah itu mewakili satu komite atau tim proyek.

Konsep DSS
Sistem Pendukung Keputusan Berkelompok (Group Decision Support System) merupakan “Suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas atau tujuan bersama yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama”

Gambar 3. Ukuran Kelompok dan Lokasi Menentukan Pengaturan Lingkungan GDSS

Gambar 3 diatas menunjukan empat kemungkinan pengaturan GDSS yang didasarkan pada ukuran kelompok dan lokasi para anggotanya. Pada tiap keadaan para anggota bertemu pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan. Jika anggota bertemu pada waktu yang sama disebut Synchronus Exchange. Contohnya adalah  rapat komite. Jika para anggota bertemu pada waktu yang berlainan disebut Asynchronus Exchange. Contohnya adalah komunikasi melalu e-mail.
1.      Ruang Keputusan, merupakan pengaturan untuk rapat kelompok kecil secara tatap muka.
2.    Jaringan Keputusan Setempat, jika kelompok kecil tidak mungkin bertemu secara tatap muka, para anggota dapat berinteraksi melalui jaringan setempat atau LAN.
3.  Pertemuan Legislatif, jika kelompok terlalu besar untuk ruang keputusan, pertemuan legislatif diperlukan. Ukuran besar menimbulkan kendala-kendala tertentu pada komunikasi.
4.    Konfrensi bermedia Komputer, beberapa aplikasi OA memungkinkan komunikasi antar kelompok-kelompok besar dengan anggota yang tersebar secara geografis, aplikasi ini dikenal dengan Teleconference.

Peran DSS dalam Pemecahan Masalah
Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) mempunyai peran yang cukup penting dalam menyelesaikan suatu masalah yang dialami perusahaan. DSS dapat memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS membagi masalah menjadi beberapa struktur untuk membantu manajer mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan keputusan yang tepat.







Referensi :
McLeod, Raymond Jr. Sistem Informasi Manajemen Jilid 2. PT Prenhallindo : Jakarta 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar